PATELKIJABAR

Pemeriksaan Hematologi Rutin | Pre Analitik , Analitik dan Post Analitik

Bagikan

Facebook
WhatsApp
Telegram
LinkedIn

Pemeriksaan hematologi merupakan pemeriksaan yang paling sering diminta oleh para klinisi dengan tujuan untuk membantu penegakkan diagnosa. Pada artikel kali ini kami akan memberikan urutan proses pemeriksaan Hematologi Rutin yang biasa kami lakukan.

Proses Pre-Analitik Pemeriksaan Hematologi Rutin

Dalam pemeriksaan hematologi rutin pasien tidak membutuhkan persiapan khusus, namun pasien dapat memberikan informasi kepada klinis atau petugas laboratorium jika sedang mengonsumsi obat-obata tertentu yang akan menggangu hasil pemeriksaan seperti antibiotik dan obat lainnya.

Sampel yang dibutuhkan dalam pemeriksaan hematologi rutin adalah darah utuh dengan antikoagulan Na EDTA. Saat ini, darah yang akan diperiksa biasa di kumpulkan dalam tabung vakum bertutup ungu baik berbahan plastik atau kaca. Proses flebotomi untuk pemeriksaan hematologi rutin dilakukan oleh tenaga ahli bernama Flebotomist yang telah memiliki keahlian khusus dalam tindakan flebotomi. Apakah ATLM dapat melakukan tindakan flebotomi? Dalam beberapa seminar kami mendapat informasi bahwa ATLM juga dapat melakukan flebotomi karena flebotomi sudah melekat dengan ATLM, namun alangkah baiknya ATLM juga dilengkapi dengan sertifikat flebotomi untuk menguatkan secara hukum.

Segera lakukan pemeriksaan jika sudah mendapatkan sampel untuk pemeriksaan hematologi rutin, karena jika tidak segera dilakukan pemeriksaan maka hasil yang dikeluarkan tidak akan sesuai dengan klinis yang terjadi pada pasien.

Proses Analitik Pemeriksaan Hematologi Rutin

Pemeriksaan hematologi rutin setiap institusi akan berbeda tergantung kebijakan yang berlaku pada institusi tersebut. Misal saja, pada sebuah rumah sakit tipe C parameter / jenis pemeriksaan yang termasuk kelompok pemeriksaan hematologi rutin adalah Hemoglobin, Hematokrit, Eritrosit, Leukosit, dan Trombosit.

Selain itu, jika di rumah sakit tipe B atau rumah sakit rujukkan, bisa jadi parameter pemeriksaan hematologi rutin berbeda dengan rumah sakit tipe C. Misal di rumah sakit tibe B, permintaan hematologi rutinĀ  parameter/jenis pemeriksaannya meliputi : hemoglobin, hematokrit, leukosit, trombosit dan indeks eritrosit.

Pemeriksaan Hematologi Rutin Menggunakan Hematologi Autoanalyzer

Saat ini, teknologi laboratorium medik mengalami perkembangan cukup pesat. Proses analitik pada pemeriksaan hematologi rutin sudah dilakukan dengan menggunakan alat canggih seperti hematology analyzer ini. Karena alat sudah canggih, maka hasil pemeriksaan hematologi rutin akan semakin mendekati nilai sebenarnya dan juga lebih cepat daripada melakukan pemeriksaannya secara manual.

Proses Pemeriksaan Hematologi Rutin

  • Nyalakan alat hematologi autoanalyzer
  • Lakukan kontrol setiap akan melakukan pemeriksaan hematologi rutin
  • Homogenkan sampel pemeriksaan hematologi rutin
  • Jika alat sudah siap untuk melakukan pemeriksaan, sedotkan darah pada alat hematologi analyzer
  • Perhatikan layar pemeriksaan, jika tidak ada kelainan print out hasil pemeriksaan
  • Lakukan verifikasi pemeriksaan kemudian validasi hasil hematologi rutin
  • Laporkan segera ke klinisi

Dalam proses verifikasi perlu di periksa lebih teliti apakah ada hasil-hasil yang masuk gawat/kritis. Karena hematologi rutin sangat dibutuhkan dalam membantu pemberian obat kepada pasien, maka seorang ATLM harus selalu berkonsultasi kepada dokter patologi klinik selaku penanggung jawab laboratorium dalam memvalidasi hasil hematologi rutin.

Nilai Normal Hasil Pemeriksaan Hematologi Rutin

Perlu di catat bahwa, setiap hasil pemeriksaan hematologi rutin seperti Hemoglobin (HGB), Hematokrit (HCT), Leukosit (WBC), Trombosit (PLT), Eritrosit (RBC) setiap rumah sakit atau klinik memiliki standarnya sendiri karena hal ini tergantung kepada alat dan reagen yang digunakan.

Proses Post Analitik Hematologi Rutin

Setelah melakukan serangkain proses yang cukup panjang, maka proses yang terakhir adalah proses post analitik. Proses ini meliputi validasi hasil pemeriksaan hematologi rutin. Ketika hasil sudah ,di validasi tetap lakukan lagi kroscek seperti nomor medical record, nama pasien, umur dan juga alamat pasien untuk memastikan bahwa sampel yang diperiksa adalah benar hasil dari spesimen milik pasien tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *