Kegiatan Ilmiah XXI PATELKI DPW Jawa Barat
PATELKI DPW Jawa Barat Gelar Kegiatan Ilmiah XXI: Fokus pada Transformasi Teknologi Pemeriksaan Laboratorium Bandung, 11-12 Oktober 2024 — Persatuan Ahli Teknologi Laboratorium Medik Indonesia (PATELKI) DPW Jawa Barat kembali mengadakan kegiatan ilmiah tahunannya yang ke-21 dengan tema “Peran Strategis ATLM dalam Transformasi Teknologi Pemeriksaan Laboratorium”. Acara ini akan diselenggarakan di Harris Hotel & Conventions Ciumbuleuit, Bandung, selama dua hari, yaitu Jumat dan Sabtu, 11 dan 12 Oktober 2024. Kegiatan ilmiah ini bertujuan untuk memberikan pembaruan dan pengetahuan mendalam kepada para Ahli Teknologi Laboratorium Medik (ATLM) terkait perkembangan terbaru dalam teknologi laboratorium. Selain itu, acara ini akan membahas peran penting ATLM dalam mendukung kualitas dan efektivitas sistem pelayanan kesehatan, khususnya melalui implementasi teknologi mutakhir dalam proses pemeriksaan laboratorium. Ada empat workshop unggulan yang akan digelar selama acara ini, yaitu: Workshop Verifikasi dan Validasi Hasil Pemeriksaan LaboratoriumWorkshop ini bertujuan untuk memberikan pemahaman mendalam mengenai proses verifikasi dan validasi hasil pemeriksaan laboratorium guna memastikan akurasi dan keandalan data hasil pemeriksaan. Workshop Manajemen Laboratorium: Sistem Manajemen Mutu Laboratorium KesehatanWorkshop ini akan membahas sistem manajemen mutu dalam laboratorium kesehatan, termasuk penerapan standar dan prosedur yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan laboratorium. Workshop Update Pemeriksaan Mikrobiologi MolekulerFokus workshop ini adalah pada teknologi terbaru dalam pemeriksaan mikrobiologi molekuler, memberikan wawasan tentang teknik mutakhir untuk deteksi dan analisis mikroorganisme dalam sampel klinis. Workshop Update Teknologi Pemeriksaan LaboratoriumWorkshop ini akan mengupas pembaruan dalam teknologi pemeriksaan laboratorium, yang dapat meningkatkan efisiensi dan akurasi pemeriksaan di berbagai bidang laboratorium klinik. Bagi para peserta yang tertarik untuk mengikuti kegiatan ilmiah ini, pendaftaran telah dibuka. Diharapkan agar segera mendaftar melalui situs resmi kami di patelkijabar.org sebelum kuota peserta terpenuhi. Acara ini menjadi ajang penting bagi para ATLM untuk meningkatkan kompetensi dan memperbarui pengetahuan, sekaligus mempererat jaringan profesional di bidang laboratorium medis. Jangan lewatkan kesempatan untuk berpartisipasi dalam kegiatan ini dan menjadi bagian dari transformasi teknologi di laboratorium kesehatan.
Pemeriksaan Kadar Hemoglobin Metode Sahli
Metode : Sahli ( kolorimetris ) Reagensia : a. HCl 0.1 N b. Alkohol 70 % c. Edta d. Aquadest Prinsip : Hemoglobin diubah menjadi hematin asam dengan bantuan larutan HCl 0.1 N, kemudian warna yang erjadi dibandingkan secara visual dengan warna standar. Bahan : Darah kapiler Alat yang dipakai : a. Hemoglobinometer , yang terdiri atas: Gelas berwarna coklat (warna standar) Tabung hemometer/tabung pengencer Pipet hemoglobin yang mempunyai rumus 20 cmm Pengaduk dari gelas b. Pipet pasteur c. Blood lancet d. Kapas Prosedur : a. Isi 5 tetes larutan HCl 0.1 N kedalam tabung pengencer b. Hisap darah dengan menggunakn pipet hemoglobin sampai tepat pada tanda 20 cmm c. Bersihkan bagian luar ujung pipet dengan kapas kẻring d. Darah ditiup hati-hati ke dalam larutan HCl 0.1N dalam tabung pengencer tanpa menimbulkan gelembung udara e. Sebelum dikeluarkan, bilas pipet 2 sampai 3 kali kedalam larutan HCl 0.1N dengan menghisap dan meniup HCl 0.1N ke dalam tabung pengencer f. Campurlah darah dengan HCl 0.1 N g. Encerkan dengan aquadest tetes demi tetes sambil điaduk sampai đidapatkan warna yang sama dengan warna standar h. Baca pada minicus bawah dan nyatakan dalam % atau gr/dl Nilai Rujukan atau Nilai Nỏmal : a. Wanita : 11 – 15 gr/dl b. Pria : 13 – 17 gr/d c. Bayi : 17 – 23 gr/dl Catatan : Pemeriksaan kadar hemoglobin metode sahli ini sudah mulai ditinggalkan karena tingkat akurasinya yang belum optimal , karena alat ini tidak distandarisasi ulang Pemeriksaan Hb sahli ini sewaktu-waktu dapat mengalami kesalahan karena : 1. Volume pipet hb tidak tepat 20 cmm 2. Warna standar sering sudah pucat 3. Pengambilan darah yang kurang baik 4. Reagen yang digunakan kurang sempurna Tingkat kesalahan berkisar antara 5 sampai 10 %
Pemeriksaan Kadar Hemoglobin Metode Talquist
Metode : Talquist Prinsip : Warna darah yang menempel pada kertas saring talquist dibandingkan dengan warna standar yang tersedia pada buku talquis.S tandar menunjukkan kadar Hb dalam prosentase. Kadar Hb 100 % setara dengan 15,8 gr/dl 3 (Sugiono, 2011). Alat : a. Kapas alkohol 70 % b. Blood lancet c. Kertas saring dan buku talquis Prosedur kerja: a. Lakukan sterilisasi lokal dengan kapas alkohol 70 % b. Lakukan tusukan perifer (hapus tetes pertama yang keluar) c. Teteskan setetes darah pada kertas saring talquis d. Setelah merata cocokkan warnanya dengan standar warna yang ada pada buku talquis e. Baca prosentasenya pada warna standar pada buku talquist Nilai Normal : Prosentase minimal 80 % Catatan : Metode ini tidak dianjurkan untuk digunakan karena akurasinya kurang dan tingkat kesalahan antara 25- 50%. Metode ini sudah jarang digunakan, kadangkadang digunakan dalam keadaan darurat.
Pemeriksaan Kadar Hemoglobin Metode Falling Drop
Metode : Melakukan pemeriksaan kadar Hemoglobin dengan larutan CUSO4 BJ 1.053 dan BJ 1.062 (Susilo,2014). Prinsip : Alat : Reagen : CuSO4 BJ 1.053 CuSO4 BJ 1.062 Cara Kerja : a. Siapkan 2 buah beaker glass ukuran 50 ml, beri identitas masing-masing Dengan tanda Bj : 1.053 dan Bj : 1.062 ( maksimal untuk 20 pemeriksaan) b. Ke dalam beaker glass Bj : 1.053 masukkan larutan CuSO4 Bj 1.053 sebanyak 40 ml ( untuk 20 pemeriksaan ) c. Ke dalam beaker glass Bj : 1.062 masukkan larutan CuSo4 Bj 1.062 sebanyak 40 ml ( Untuk 20 pemeriksaan ) d. Desinfeksi ujung jari donor dengan alkohol swab, Dengan cara dari ujung jari menuju ke pangkal jari e. Tusuk jari manis dengan posisi Vertikal,menggunakan blood lancet f. Usap jari donor dengan kassa steril dari ujung jari menuju ke pangkal jari g. Ambil darah donor dengan menggunakan capilari tube dari lubang yang ada anticoagulant heparin ( warna merah ) sampai hampir penuh. h. Teteskan darah kapiler posisi tegak lurus dengan jarak tetesan ±2-3 cm dari permukaan larutan masing-masing 1 tetes ke dalam 2 jenis larutan tersebut. i. Perhatikan tetesan darah tersebut dalam waktu 15 detik. j. Interpretasi hasil
PATELKI | Sejarah Dan Perkembangannya
PATELKI (Persatuan Ahli Teknologi Laboratorium Medik Indonesia) atau “The Indonesian Assocation of Medical Laboratory Technologist” adalah organisasi profesi Ahli Teknologi Laboratorium Medik (dulu Analis Kesehatan) yang didirikan untuk maksud dan tujuan menghimpun seluruh anggota untuk mempersatukan diri dalam meningkatkan peran serta secara aktif, terarah dan terpadu.
Pemeriksaan Hematologi Rutin | Pre Analitik , Analitik dan Post Analitik
Pemeriksaan hematologi merupakan pemeriksaan yang paling sering diminta oleh para klinisi dengan tujuan untuk membantu penegakkan diagnosa
Pemantapan Mutu Internal(PMI)Laboratorium Klinik
Pemantapan mutu (quality assurance) laboratorium kesehatan adalah semua kegiatan yang ditunjukkan untuk menjamin ketelitian dan ketepatan hasil pemeriksaan laboratorium.
MUTU LABORATORIUM KLINIK
Laboratorium klinik sebagai bagian dari pelayanan kesehatan mempunyai arti penting dalam diagnostik. Data hasil pemeriksaan laboratorium merupakan informasi yang penting digunakan untuk menegakkan diagnosis oleh klinisi berdasarkan anamnase dan riwayat penyakit pasien
Akreditasi dan Regulasi POCT
Akreditasi dan Regulasi POCT. Point-of-care testing (POCT) adalah metode pemeriksaan dimana pemeriksaanya dilakukan di tempat dimana perawatan kesehatan dilakukan di dekat pasien.
Pengenalan Tahap-tahap Pengendalian Mutu
Sebagai penanggung jawab laboratorium klinik, seorang ATLM (Ahli Teknologi Laboratorium Medik) harus menjamin bahwa hasil pemeriksaan laboratorium yang diperiksa oleh seorang ATLM valid dan dapat digunakan oleh klinisi untuk mengambil keputusan klinis